Selasa, 29 September 2015

Tentang Disukai, Dibenci dan Tidak Disukai/Tidak Dibenci

PROLOG
Setelah sekian lama off dari dunia per blog-an akhirnya kali ini saya bisa kembali ngeblog lagi. Apa kabar semua ? Sehat ? Mak nyayur ? Hahahah belakangan ini ngeliat julsit ngeblog tetiba kokoro ini jadi ada hasrat pingin ngeblog juga. Tema ini simple, biasa banget, saking biasanya saya anjurin kalian gausah baca deh mending. Ngapain coba baca artikel ini ? Ngabisin waktu, kuota internet, tenaga, bikin sakit mata epilepsi darah tinggi dan pegel linu. Mending nonton aidel iye gak ? Wkwkwkwk cewe orang lu tontonin, sama aja ampas shit xD

TEOREMA
Gommen OOT abis, oke balik ke tema "Tentang Disukai, Dibenci dan Tidak Disukai/Tidak Dibenci". Sebenernya ini lebih ke cerita pribadi sih daripada artikel edukasi*halah*, lumrah lah kalo seseorang itu disukai, dibenci atau tidak disukai/tidak dibenci. Umumnya kenapa orang bisa disukai orang lain ? Karena kelebihannya, kenapa bisa dibenci orang lain ? Karena kekurangannya. Normal kalo orang disukai karena kelebihannya, misal gw suka lo karena pinter, baik, sederhana, putih, rambut panjang hitam lurus, nah itu contohnya suka karena kelebihan, normal kan ? Selanjutnya orang dibenci karena kekurangannya, misal "ih si nganu badannya bau kecut, keteknya basah terus, mulutnya bau selangkangan, giginya tonggos, bibirnya jebleh, badan kek gojila, kumisnya baplang, jalannya ngangkang, gagap, rada melambai pula" nah kan saya jadi unjuk bakat gini, itu contohnya dibenci karena kekurangan

Tapi dibeberapa kasus juga bisa dibalik, disukai karena kekurangan, dibenci karena kelebihan. Contoh disukai karena kekurangan, ish gw suka sama lo, pendek lucuk tau, suaranya cempreng, suka cepet ngambil keputusan yang bego2*lahbongkarkode* Dx Yamette yamette yo...udah ah jangan dibahas #abaikansaja, kalo disukai karena kelebihannya itu normal, nah disukai karena kekurangannya itu termasuk gak normal, artinya kalian lagi sakit, karena jatuh, jatuh cinta  *engga2ngacoinikok*, intinya suka karena kelebihan itu suka murni dari akal, fikiran dan logika, tapi kalo suka karena kekurangan berarti kalian udah nyoret ketiga syarat itu dan memasukan unsur perasaan ke dalam alasan untuk menyukainya

Gimana kalo dibenci karena kelebihan ? Yah gak jauh2, kalo temen kalian beli ipun terus dalem hati kalian ngomong "ah paling ipun china/aspal" nah itu udah termasuk benci karena kelebihan. Bahasa ceritanya kaya "anjir tuh anak kaya aja sombong, gimana miskin !?" atau "set cantik aja belagu, disumpahin mukanya mirip awalia baru nangis ngejer lu !" atau bahasa haji muhidin-nya "Baru naik haji sekali aja belagu, gw dong....belom pernah(sabar pak)" kalo benci karena kelebihannya yah sama kaya suka karena kekurangannya, gak normal ! Artinya kalian lagi sakit, hatinya sakit, engga ini bukan cinta2an ! Beneran sakit hati kalian, harus sering2 mendekatkan diri kepada Tuhan YME*ngomongapeinigw*
Terus kalo tidak disukai/tidak dibenci itu kenapa ? Apa ? Bagaimana ? Entar, saya gak mau bahas dulu, Itu saya mau gambarin dari cerita saya di bawah ini

CERITANYA
Kalo pernah baca artikel saya sebelumnya(yang Karma) kalian pasti tau masa lalu saya, yap saya dulu adalah orang yang sangat disukai. Entah karena kelebihan atau kekurangannya yang jelas saya dulu sangat disukai semua orang. Sebagian kecil membenci saya, tapi sangat sedikit jumlahnya. Saking amat disukainya saya jaman dulu, apa2 selalu saya yang dipilih, dipanggil, dipuji, ditinggikan. Menyenangkan bukan ? Yep, tapi jika itu semua kalian dapatkan lebih dari 12 tahun ? I'm human too, no need to treat me different. Saya bosan, jenuh dan letih hingga akhirnya di pertengahan masa smp saya membuat ide untuk menjadi orang paling dibenci. Lalu saya menjadi bek yang mengerikan di tim futsal smp, berantem, malak orang, mukulin orang, ngalawan guru, mencampakan wanita, , ngabur dari sekolah, selalu ngatain orang, dan kejahatan2 lain. Akhirnya kebencian mereka sesuai yang saya harapkan, entah kenapa pada saat itu saya senang dibenci, rasanya seperti terlahir kembali, bebas semua image baik yang selama ini merekat pada saya. Setelah itu saya lulus dari smp dengan predikat orang paling dibenci, kedengeran keren pada waktu itu

Berlanjut ke sma, saya mencoba lagi menjadi anak paling dibenci dan ternyata anak negri gak serewel anak swasta, banyak yang benci juga pada awalnya(umumnya cewe karena saya memproklamirkan diri sebagai gay pada awalnya dan menganggap rendah kaum wanita). Berbeda dengan di swasta, di negri saya gak bisa buat cowo benci saya kalo saya jadi anak nakal, so i try to be too nice boy. Saya yang terlalu baik akhirnya dibenci cowo juga di sma, misi berhasil. Lama2 muncul rasa bersalah, gak enak dan kotor akan dosa. 

Akhirnya dalem hati saya gak pingin jadi orang paling disukai lagi dan gak pingin jadi orang paling dibenci lagi, terus apa ? Yah gitu, saya setiap hari berusaha berkelakuan supaya gak disukai atau dibenci, lalu apa ? Namanya tidak disukai/tidak dibenci, saya gak jadi siapa2, gak jadi villain atau hero, cuma jadi civilian/cameo/figuran. Saya ada tapi gak ada, langkah kaki saya pun gak buat kucing ngegerakin kupingnya kebelakang, daun di tanah pun gak terhempas saat saya jalan, saya dateng gak ada yang tau, saya pergi pun gak ada yang tau, saya manggil gak ada yang nengok, saya ngomong cuma suara saya bagai angin yang gabisa orang2 dengar, saya ngeliatin orang pun dia gak sadar kalo selama ini saya amatin. Rasanya ? Gak ada apa2, kosong, hampa, sepi, sunyi, bagai hidup di tubuh mati. Kalo saya boleh milih mungkin lebih baik dibenci atau disukai, karena bagaimanapun keberadaan kita ada bagi mereka. Beda dengan tidak disukai/tidak dibenci, kita ada tapi seperti gak ada apa bagi mereka, adanya gak adanya kita gak ada artinya bagi mereka, ada dan gak adanya kita gak ada pengaruhnya dalam hidup mereka, ada gak adanya kita gak ada bedanya bagi mereka.

EPILOG
Yah sekiranya itulah kisah hidup saya, seorang yang mudah bosan seperti saya memang selalu mencari pengalaman, namun  menjadi tidak disukai/tidak dibenci bukan lah sebuah pengalaman, itu sebuah kegelapan yang sedikit demi sedikit akan mematikan passion dan imajiner kalian. Jika kalian ingin menjadi jahat maka berusahalah dibenci, jika ingin menjadi baik berusahalah disukai, jika kalian memilih untuk menjadi tidak disukai/tidak dibenci itu adalah pilihan tersalah dari pilihan2 yang salah. Jika kalian menjadi tidak disukai/tidak dibenci meskipun kalian berbuat baik, menyelamatkan hidup jutaan orang, kalian tidak akan dilihat, orang hanya akan melihat bahwa hal buruk itu memang sudah seharusnya tidak terjadi, bukan melihat bahwa kita yang membasmi hal buruk tersebut. Contohnya misal seperti Batman vs Joker, jika Batman tidak berperan sebagai orang yang disukai/hero dan berperan menjadi orang yang tidak disukai/tidak dibenci, orang2 tidak akan melihat Batman sebagai penyelamat Gotham dari Joker, tapi orang hanya akan melihat Joker mati karena jatuh/bunuh diri dari helikopter-nya

PESAN
Jika kalian orang yang biasa2 saja maka hanya ada 2 pilihan, jadi orang yang dibenci atau jadi orang yang disukai. Jika kalian orang yang berjiwa besar, tidak perlu apresiasi, hanya terus berdedikasi dan memberikan yang terbaik tanpa perlu orang lain tau atau sadari, mungkin anda boleh manjadi orang yang tidak disukai/tidak dibenci. Buat orang yang menjadi tidak disukai/tidak dibenci pesan saya adalah...mungkin keberadaan kalian tidak ada bagi orang2 disekitar kalian, namun tetaplah berusaha melakukan yang terbaik, karena Tuhan selalu punya tempat untuk kalian berada.